Rangkuman buku PKN kelas xii


Tugas Rangkuman Buku Diambil dari Buku Pendidikan Kewarganegaraan 3 Erlangga Disusun oleh Dra. Retno Listyarti

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
A.    Pemahaman Konseptual tentang Ideologi
1.      Nikollo Machiavelli (1469-1527): Siasat Berpolitik Praktis
Ideologi adalah pengetahuan mengenai cara menyembunyikan kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi-konsepsi keagamaan dan tipu daya.
2.      Antoine Destut de Tracy (1754-1856): Ilmu tentang Ide-ide
Ideologi harus ada gunanya dalam kehidupan praktis sehari-hari, yaitu memberikan patokan-patokan untuk melakukan perbaikan keadaan masyarakat.
3.      Karl Marx (1818-1883): Kesadaran Palsu
Ideologi adalah pengandaian-pengandaian spekulatif berupa agama, moralitas, atau keyakinan politik.
4.      Dua Kutub Ideologi
a.       Kutub pertama
Ideologi bisa menjadi sesuatu yang baik, yaitu manakala ideologi mempu menjadi pedoman hidup menuju kekhidupan yang lebih baik
b.      Kutub kedua
Ideologi bisa menjadi  hal yang tidak baik, yaitu manakala ideologi dijadikan alat untuk menyembunyikan kepentingan penguasa.

B.     Pancasila Sebagai Ideolohgi Negara
1.      Ideologi Negara
Ideologi Negara merupakan consensus (mayoritas) warga Negara tentang nilai-nilai dasar Negara yang ingin diwujudkan dalam kehidupan negara itu.
Ideologi akan mampu bertahan dalam menghadapi perubahan masyarakat bila mempunyai tiga dimensi, yaitu :
a.       Dimensi Realitas
b.      Dimensi idealism
c.       Dimensi fleksibilitas
2.      Sejarah Perumusan Pancasila
a.       Perumusan Pancasila dalam Sidang BPUPKI
·         Sidang pertama BPUPKI ( 29 Mei-1 Juni 1945)
Muhammad Yamin mengusulkan dasar Negara, sebagai berikut :
1.         Ketuhanan Yang Maha Esa
2.         Kebangsaan persatuan Indonesia
3.         Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4.         Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.         Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Ir. Soekarno mengusulkan dasar Negara, sebagai berikut :
1.         Kebangsaan
2.         Intenasionalisme
3.         Mufakat atau Demokrasi
4.         Kesejahteraan
5.         Ketuhanan Yang Maha Esa
·         Piagam Jakarta
1.      Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.      Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
·         Siding kedua BPUPKI ( 10-17 Juli 1945)
b.      Perumusan Pancasila dalam Persidangan PPKI
Adapun hasil dari siding PPKI adalah:
1.      Mengesahkan Pembukaan UUD
2.      Mengesahkan UUD
3.      Memilih Presiden dan Wakil Presiden
4.      Menetapkan bahwa untuk sementara waktu Presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional
3.      Rumusan Definitif Pancasila
Adapun rumusan naskah Pancasila tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerkyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusawaratan perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ada empat fungsi pokok ideologi pancasila, yaitu:
1.      Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan
2.      Membimbing dan mengarahkan bangsamenuju tujuannya
3.      Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa
4.      Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang tekandung dalam Pancasila
C.    Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
1.      Ideologi Tertutup dan Ideologi Terbuka
                        Ideologi Tertutup
·           Bersifat mutlak
·           Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat
·           Ideologi dipaksakan kepada masyaraat
·           Bersifat totaliter
·           Pluralism pandangan dan kebudayaan ditiadakan, HAM tidak dihormati
·           Isi ideologi kongret dan operasional yang keras, mutlak, dan total

                        Ideologi Terbuka

·           Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat
·           Tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri
·           Isinya tidak langsung operasional
·           Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat
·           Menghargai pluralitas





2.      Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila berwatak terbuka:
1.      Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia.
2.      Isi pancasila tidak langsung operasional
3.      Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat
4.      Pancasila juga bukan ideologi totaliter
5.      Pancasila menghargai pluralitas

D.    Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Paradigma Pembangunan
1.      Pancasila sebagai Sumber Nilai
a.       Nilai dasar
b.      Nilai Instrumen dan Nilai Praksis
2.      Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
a.       Pengertian Pembangunan
Pembagunan adalah usaha bangsa untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat sehingga menjadi lebih baik
b.      Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Pembangunan di Indonesia harus:
·         Tidak boleh bersifat pragmatis
·         Tidak boleh bersifat ideologis
·         Ditujukan untuk melayani manusia-manusia nyata
·         Menghormati hak-hak manusia
·         Pembangunan dilakukan secara demokratis
·         Prioritas pada penciptaan taraf minimum keadilan social

E.     Bersikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Setiap komponen masyarakat perlu bersikap positif dan proaktif terhadap Pancasila agar Pancasila bisa tampil menjadi ideologi terbuka yang berwibawa. Salah satunya, dengan menjadikan pancasila sebagai bahan dialog publik. Selain itu, yang paling penting, dengan memperkecil kesenjangan antara ideal-ideal Pancasila dan kenyataan hidup sehari-hari.
Akan tetapi, dengan menjadika Pancasila sebagai Ideologi terbuka dapat menimbulkan masalah.
Masalah yang akan di hadapi:
1.      Pancasila hanya akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat bertsedia aktif, terus menerus melakukan reinterpretasi (penafsiran ulang) terhadap pancasila dalam dialog kritis-konstruktif
2.      Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh siapa saja, bisa terjadi Pancasila semata-mata ditafsirkan sesuai dengan kepentingan si penafsir.

3 komentar:

[ Storyboyzcell ] mengatakan...

tolong bahasanya jangan porno. trimakasih :)

Unknown mengatakan...

terimakasaih atas komennya :) nanti saya perbaiki lagi

Unknown mengatakan...

terimakasih ilmunya

Posting Komentar