ES
KRIM TOREL
PRAKATA
Puji
syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “ Es Krim Rasa Torel (Tomat & wortel).
Penulis menyadari tanpa
bantuan dari orang lain, penulis tidak akan dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kelancaran penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Terimakasih kepada :
1.
2.
3.
4.
Tak ada gading yang tak
retak, begitu pula dengan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi penyempurnaan karya tulis.
Penulis berharap semoga karya
tulis ilmiah yang berjudul “Es Krim Rasa Torel (Tomat & Wortel) dapat
bermanfaat.
Slawi,……..Mei
2011
PenuliS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Wortel dan tomat adalah jenis
sayuran yang mengandung banyak vitamin, yang hanya digunakan untuk membuat
masakan msalnya saja sayur soup, capcai atau hiasan dalam suatu masakan. Selain
iti wortel atau tomat juga dapat digunakan sebagai jus, akan tetapi jus tomat
dan jus wortel kurang diminati oleh masyarakat karena rasa dan baunya yang
kurang enak.
Padahal wortel dan tomat sangat penting bagi tubuh,
seperti kandungan vitamin A yang bermanfaat untuk kesehatan mata dan kandungan
vitamin C yang bermanfaat untuk kekebalan tubuh selain itu tomat dan wortel
memiliki banyak kandungan yang sama.
Wortel dan tomat yang selama ini kita ketahui hanya untuk
membuat masakan dan jus saja ternyata dapat dibuat sebagai bahan dasar es krim.
Eskrim yang sering dikonsumsi selama ini terbuat dari
bahan dasar susu, buah, coklat dan vanilla saja, tetapi wortel dan tomat juga
dapat digunakan sebagai bahan pembuat eskrim. Meski wortel dan tomat tergolong
dalam jenis sayuran, wortel dan tomat juga dapat menjadi perasa dalam es krim.
Ternyata eskrim, wortel dan toamat banyak mempunyai
kandungan vitamin yang sama:
Es krim mengandung vitamin
A,C dan D
Wortel mengandung vitamin
A,B,C dan D
Tomat mengandung vitamin A
dan C
Oleh karena itu eskrim, wortel dan tomat dapat juga di
kolaborasi menjadi bahan dasar dari eskrim.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan
dibahas antara lain :
1.
Bagaimana cara membuat es krim torel?
2.
Apa saja kandungan di dalam es krim, wortel dan
tomat?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari karya tulis
ilmiah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui cara membuat es krim rasa torel
(tomat & wortel).
2.
Untuk mengetahui berbagai macam zat yang
terkandung di dalam es krim,wortel dan tomat.
1.4 Manfaat Penelian
Manfaat yang ingin dicapai
dalam penulisan karya ilmiah ini antara lain :
1.
Untuk memberikan informasi kepada pembaca cara
membuat es krim rasa tomat & wortel.
2.
Untuk memberikan informasi kepada pembaca
mengenai kandungan di dalam es krim, tomat dan wortel
1.5 Metodologi Penulisan
Teknik pengumpulan data dalam
karya tulis ilmiah ini adalah :
1.
Studi Pustaka yaitu suatu bentuk pengumpulan
data yang bersumber dari sumber tertulis, baik dari surat kabar, internet
maupun buku-buku.
2.
Percobaan yaitu suatu teknik untuk mempraktekan
proses pembuatan es krim rasa tomat & wortel.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1
Kandungan
Es Krim
Es krim adalah sebuah makanan beku
dibuat dari produk dairy seperti krim atau sejenisnya,
digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini didinginkan
dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya, suhu
dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah dimasukkan ke dalam
campuran es pecah dan garam. Garam
membuat air cair dapat berada di bawah titik beku air murni, membuat wadah tersebut
mendapat sentuhan merata dengan air dan es tersebut.
Dalam 100 g es krim
mengandung :
• energi (207 Kal)
• protein (4 g)
• lemak (12,5 g)
• kalsium (123 mg)
• fosfor (99 mg)
• natrium/sodium
• energi (207 Kal)
• protein (4 g)
• lemak (12,5 g)
• kalsium (123 mg)
• fosfor (99 mg)
• natrium/sodium
Di balik kelembutan dan rasa
manisnya, es krim terbukti memiliki beberapa fakta gizi yang tak terduga.
Keunggulan es krim didukung oleh bahan baku utamanya, yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu.
Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizi
yang lengkap.
Para peneliti menemukan lebih dari
100.000 jenis molekul yang terkandung di dalam susu. Selain air dan lemak,
molekul-molekul tersebut mencakup protein, karbohidrat, mineral, enzim-enzim,
gas, serta vitamin A, C dan D. Terdapat
beberapa peneliti yang menyatakan bahwa susu termasuk dalam golongan pangan
fungsional.
Pangan fungsional merupakan pangan
yang memiliki efek kesehatan lain di samping efek zat gizinya. Susu mengandung
beberapa komponen bioaktif yang memiliki efek kesehatan yang signifikan.
Komponen bioaktif susu di antaranya adalah protein susu, laktosa, asam-asam
lemak dan mineral, terutama kalsium. Hal ini menyebabkan produk-produk turunan
susu juga masih memiliki efek fungsional, termasuk es krim.
Sebagian besar komponen dalam susu
telah diketahui fungsinya secara biologis bagi tubuh. Komponen yang telah
diketahui fungsinya adalah protein terutama dari bagian whey, termasuk di
dalamnya alfalaktalbumin, betalaktoglobulin, imunogobulin, laktoferin, dan
glikomakropeptida.
Alfalaktalbumin berperan
serta dalam metabolisme karbohidrat. Alfalaktalbumin memiliki kemampuan
berinteraksi dengan enzim galaktotransferase. Fungsi enzim tersebut
mentransportasikan galaktosa ke pool glukosa. Beberapa penelitian membuktikan
alfalaktalbumin sebagai zat antitumor.
Betalaktoglobulin
diduga dapat mengikat retinol (vitamin A) dalam saluran pencernaan, sehingga
meningkatkan penyerapannya. Betalaktoglobulin juga mentransportasikan retinol.
Imunoglobulin
merupakan kelompok protein kompleks yang memiliki kontribusi signifikan dalam
komposisi protein. Fungsinya meningkatkan imunitas tubuh.
Laktoferin
adalah glikoprotein pengikat zat besi, memiliki peran sebagai zat pertahanan
tubuh nonspesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas ?iviral,
terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.
Glikomakropeptida
(GMP) dapat menstimulasi sekresi gastrik dan meningkatkan
regulasi pencernaan. Salah satu sekuen derivat GMP berpotensi sebagai pembentuk
platelet dalam regulasi darah. Platelet yang terbentuk dapat mengurangi lamanya
waktu pendarahan saat terjadi luka. GMP juga tersusun atas oligosakarida yang
memiliki fungsi prebiotik (menstimulasi pertumbuhan bakteri baik).
Salah
satu komponen dari golongan karbohidrat yang telah diteliti fungsinya adalah
laktosa. Laktosa akan menambah cita rasa dan mempertahankan palatabilitas (rasa
enak) es krim.
Fungsi-fungsi biologis asam lemak
seperti asam butirat dan asam linoleat terkonjugasi juga telah diketahui. Salah
satu fungsi asam butirat yang sangat mengejutkan adalah memiliki aktivitas
antipatogenik, antibakteri, dan antiviral. Fungsi mineral kalsium adalah dalam
hubungannya dengan kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker,
serta hipertensi.
Bahan lain yang turut menyusun es
krim adalah gula, pengemulsi, dan penstabil. Jenis gula yang sering dipakai adalah
sukrosa, berfungsi memperbaiki tekstur, meningkatkan kekentalan, dan memberi
rasa manis. Bahan penstabil berfungsi menjaga air di dalam es krim agar tidak
membeku benar dan mengurangi kristalisasi es. Bahan pengemulsi dipakai untuk
memperbaiki tekstur es krim yang merupakan campuran air dan lemak. Bahan
penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es krim dan frozen dessert
lainnya adalah CMC (carboxymethyl cellulose), gelatin, Naalginat, karagenan,
gum arab, dan pektin.
Rasa pada es krim merupakan kombinasi
antara cita rasa dan bau, diciptakan untuk memenuhi selera konsumen. Tak heran
jika es krim disukai oleh segala kalangan. Es krim sebetulnya memiliki nilai
gizi tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain karena terbuat dari bahan
dasar susu.
2.2
Wortel
Wortel merupakan
jenis sayuran yang sering digunakan untuk pelengkap masakan. Manfaat wortel ini tidak sedikit untuk
kesehatan tubuh kita. Wortel mempuyai kandungan kimia yang cukup komplit.
Diantaranya kandungan wortel ini adalah gula, karotin, pektin, aspargin, vitamin A, B, C, D,
K, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, sodium, asam amino, minyak
esensial, dan betakarotin.
Ternyata bukan
hanya wortelnya saja yang banyak kandungannya, tapi bijinya juga mempunyai banyak
kandungan yang bermanfaat juga, bijinya mengandung flavonoid, minyak atsiri,
termasuk asaron, pinen, dan limonen, asam tiglat, azaron, dan bisabol, meristin
yang berkasiat memberikan efek aprodisiak.
Sedangkan daun
wortel mengandung paspirine. Zat-zat
yang terdapat pada wortel sangat dibutuhkan dalam memicu fungsi kerja
kelenjar endoktrin, khususnya kelenjar adrenalin dan kelenjar kelamin serta
berkhasiat menyuburkan sistem reproduksi.
Manfaat wortel yaitu berguna untuk
memenuhi kebutuhan kalsium dalam pembentukan tulang, anti kanker, mengatasi tukak lambung,
amandel, gangguan kerongkongan dan pernapasan, mencegah konstipasi (sembelit),
antioksidan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menghaluskan kulit.
Kandungan karoten
wortel juga baik untuk kesehatan mata. Membantu mencegah terjadinya rabun senja dan memperbaiki penglihatan yang lemah. Didalam
wortel juga terkandung pectin yang baik untuk menurunkan kolesterol darah.
Serat yang tinggi juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya konstipasi.
2.3 Tomat
Tomat merupakan jenis sayuran yang kaya akan vitamin A. Pada lapisan luarnya terkandung likopen dan antioksidan yang bermanfaat untuk melawan toxin didalam tubuh. Tomat oleh para ahli botani disebut sebagai Lycopersicum esculentum Mill, merupakan tanaman dari famili Solanaceae, yaitu berbunga seperti trompet.
Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi dari kuning, oranye, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen yang dominan. Rasanya pun bervariasi, dari masam hingga manis. Buahnya tersusun dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak mengandung air. Tomat dapat digunakan baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk olahannya.
Tomat, baik dalam bentuk segar maupun olahan, memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap dan baik. Buah tomat terdiri dari 5-10 persen berat kering tanpa air dan 1 persen kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan, sekitar 50 persen dari berat keringnya terdiri dari gula-gula pereduksi (terutama glukosa dan fruktosa), sisanya asam-asam organik, mineral, pigmen, vitamin, dan lipid.
Tomat dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang sangat baik (excellent) karena 100 gram tomat memenuhi 20 persen atau lebih dari kebutuhan vitamin C sehari. Vitamin C memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka, mencegah penyakit scurvy (skorbut), serta menghindarkan terjadinya perdarahan pembuluh darah halus.
Selain itu, tomat juga merupakan sumber vitamin A yang baik karena 100 gram tomat dapat menyumbangkan sekitar 10-20 persen dari kebutuhan vitamin A sehari. Vitamin A sangat diperlukan bagi kesehatan organ penglihatan, sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan, dan reproduksi. Vitamin A dan C pada tomat juga berkhasiat sebagai antioksidan.
Sari buah tomat mengandung vitamin dan mineral yang cukup lengkap. Dari 100 gram jus tomat akan diperoleh kalsium 7 mg, fosfor 15 mg, zat besi 0,9 mg, natrium 230 mg, dan kalium 230 mg. Vitamin yang terdapat dalam 100 gram sari buah tomat adalah vitamin A (1.050 IU), vitamin B1 (0,05 mg), vitamin B2 (0,03 mg), dan vitamin C (16 mg).
Kandungan likopen tinggi
Tomat mengandung likopen yang tinggi. Likopen ini merupakan pigmen yang menyebabkan tomat berwarna merah. Seperti halnya betakaroten, likopen termasuk ke dalam golongan karotenoid. Telah banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat likopen terhadap kesehatan.
Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan dapat melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit, seperti kanker dan penyakit jantung. Tomat yang dihancurkan atau dimasak merupakan sumber likopen yang lebih baik dibandingkan dengan tomat mentahnya. Para peneliti menduga, tomat yang dimasak atau dihancurkan dapat mengeluarkan likopen lebih banyak sehingga mudah diserap tubuh.
Likopen terdapat pada bagian dinding sel tomat. Oleh karena itu, pemasakan dengan sedikit minyak dapat melepaskan komponen ini. Sebagai tambahan, pemasakan tomat dengan minyak zaitun (olive oil) memudahkan tubuh menyerap likopen dengan lebih baik (Ahuja et al, 2003).
Komponen fenolik juga merupakan senyawa penting yang cukup potensial pada tomat, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit. Komponen ini memberikan efek yang menguntungkan. Baru-baru ini diketahui bahwa puree tomat (hancuran tomat) mengandung sejumlah kecil senyawa yang disebut rutin. Senyawa rutin tersebut dapat diserap dan dimanfaatkan dengan baik oleh tubuh.
Tomat merupakan jenis sayuran yang kaya akan vitamin A. Pada lapisan luarnya terkandung likopen dan antioksidan yang bermanfaat untuk melawan toxin didalam tubuh. Tomat oleh para ahli botani disebut sebagai Lycopersicum esculentum Mill, merupakan tanaman dari famili Solanaceae, yaitu berbunga seperti trompet.
Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi dari kuning, oranye, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen yang dominan. Rasanya pun bervariasi, dari masam hingga manis. Buahnya tersusun dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak mengandung air. Tomat dapat digunakan baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk olahannya.
Tomat, baik dalam bentuk segar maupun olahan, memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap dan baik. Buah tomat terdiri dari 5-10 persen berat kering tanpa air dan 1 persen kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan, sekitar 50 persen dari berat keringnya terdiri dari gula-gula pereduksi (terutama glukosa dan fruktosa), sisanya asam-asam organik, mineral, pigmen, vitamin, dan lipid.
Tomat dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang sangat baik (excellent) karena 100 gram tomat memenuhi 20 persen atau lebih dari kebutuhan vitamin C sehari. Vitamin C memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka, mencegah penyakit scurvy (skorbut), serta menghindarkan terjadinya perdarahan pembuluh darah halus.
Selain itu, tomat juga merupakan sumber vitamin A yang baik karena 100 gram tomat dapat menyumbangkan sekitar 10-20 persen dari kebutuhan vitamin A sehari. Vitamin A sangat diperlukan bagi kesehatan organ penglihatan, sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan, dan reproduksi. Vitamin A dan C pada tomat juga berkhasiat sebagai antioksidan.
Sari buah tomat mengandung vitamin dan mineral yang cukup lengkap. Dari 100 gram jus tomat akan diperoleh kalsium 7 mg, fosfor 15 mg, zat besi 0,9 mg, natrium 230 mg, dan kalium 230 mg. Vitamin yang terdapat dalam 100 gram sari buah tomat adalah vitamin A (1.050 IU), vitamin B1 (0,05 mg), vitamin B2 (0,03 mg), dan vitamin C (16 mg).
Kandungan likopen tinggi
Tomat mengandung likopen yang tinggi. Likopen ini merupakan pigmen yang menyebabkan tomat berwarna merah. Seperti halnya betakaroten, likopen termasuk ke dalam golongan karotenoid. Telah banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat likopen terhadap kesehatan.
Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan dapat melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit, seperti kanker dan penyakit jantung. Tomat yang dihancurkan atau dimasak merupakan sumber likopen yang lebih baik dibandingkan dengan tomat mentahnya. Para peneliti menduga, tomat yang dimasak atau dihancurkan dapat mengeluarkan likopen lebih banyak sehingga mudah diserap tubuh.
Likopen terdapat pada bagian dinding sel tomat. Oleh karena itu, pemasakan dengan sedikit minyak dapat melepaskan komponen ini. Sebagai tambahan, pemasakan tomat dengan minyak zaitun (olive oil) memudahkan tubuh menyerap likopen dengan lebih baik (Ahuja et al, 2003).
Komponen fenolik juga merupakan senyawa penting yang cukup potensial pada tomat, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit. Komponen ini memberikan efek yang menguntungkan. Baru-baru ini diketahui bahwa puree tomat (hancuran tomat) mengandung sejumlah kecil senyawa yang disebut rutin. Senyawa rutin tersebut dapat diserap dan dimanfaatkan dengan baik oleh tubuh.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Tempat Penelitian
Rumah Nurfaizah, alamat Desa
Lemah Duwur, Jl.S.Amangkurat 1, Rt.11/Rw.02, No.7 Adiwerna, Tegal.
3.2
Waktu Penelitian
Hari :kamis
Tanggal
: 17 Maret 2011
3.3
Teknik Pengumpulan Data
1.
Observasi
Popolasi : wortel dan tomat
Sample :
Wortel
yang dapat digunakan adalah jenis wortel muda, berukuran kecil, dan berwarna
kemerahan.
Tomat yang digunakan adalah jenis tomat buah, berwarna merah.
2.
Studi pustaka
Kami menggunakan yang relevan
untuk melengkapi ..
3.4
Teknik Analisis Data
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Cara membuat Eskrim Torel
Bahan
yang digunakan untuk membuat Eskrim Torel :
a. Tomat
b. Wortel
c. Susu
bubuk vanilla
d. Air
Langkah
membuat Eskrim Torel:
1. Siapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Kupas
wortel.
3. Bersihkan
wortel dan tomat dengan air yang mengalir.
4. Potong
kecil wortel dan tomat.
5. Masukan
kedalam blender secara terpisah dan beri sedikit air.
6. Saring
wortel dan tomat secara terpisah menggunakan saringan yang disesuaikan ukuranya
guna mendapatkan sari dari tomat dan wortel.
7. Masukan
susu bubuk vanilla bersamaan dengan sari dari wortel dan tomat sesuai dengan
kebutuhan kedalam mixer.
8. Tunggu
sampai kelihatan seperti berbusa.
9. Sajikan
kedalam wadah yang diinginkan masukan kedalam freezer.
10. Tunggu
sampai Eskrim mengeras dan Eskrim Torel siap disajikan.
4.2 Kandungan di dalam Es Krim, Wortel dan
Tomat
A.
Kandungan dalam Eskrim
Sebagian besar komponen dalam susu telah diketahui fungsinya
secara biologis bagi tubuh. Komponen yang telah diketahui fungsinya adalah
protein terutama dari bagian whey, termasuk di dalamnya alfalaktalbumin, betalaktoglobulin,
imunogobulin, laktoferin, dan glikomakropeptida.
Alfalaktalbumin
berperan serta dalam metabolisme karbohidrat.
Alfalaktalbumin memiliki kemampuan berinteraksi
dengan enzim galaktotransferase. Fungsi enzim tersebut mentransportasikan galaktosa
ke pool glukosa. Beberapa penelitian membuktikan alfalaktalbumin sebagai zat
antitumor.
Betalaktoglobulin
diduga dapat mengikat retinol (vitamin A) dalam saluran pencernaan, sehingga
meningkatkan penyerapannya. Betalaktoglobulin juga mentransportasikan retinol.
Imunoglobulin
merupakan kelompok protein kompleks yang memiliki kontribusi signifikan dalam
komposisi protein. Fungsinya meningkatkan imunitas tubuh.
Laktoferin
adalah glikoprotein pengikat zat besi, memiliki peran sebagai zat pertahanan
tubuh nonspesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas ?iviral,
terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.
Glikomakropeptida (GMP)
dapat menstimulasi sekresi gastrik dan meningkatkan regulasi pencernaan. Salah
satu sekuen derivat GMP berpotensi sebagai pembentuk platelet dalam regulasi
darah. Platelet yang terbentuk dapat mengurangi lamanya waktu pendarahan saat
terjadi luka. GMP juga tersusun atas oligosakarida yang memiliki fungsi
prebiotik (menstimulasi pertumbuhan bakteri baik).
B.
Kandungan dalam Wortel
Manfaat wortel yaitu
berguna untuk memenuhi kebutuhan kalsium dalam pembentukan tulang, anti kanker,
mengatasi tukak lambung, amandel, gangguan kerongkongan dan pernapasan,
mencegah konstipasi (sembelit), antioksidan, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, dan menghaluskan kulit.
Kandungan karoten wortel juga baik untuk kesehatan mata.
Membantu mencegah
terjadinya rabun senja dan
memperbaiki
penglihatan yang lemah. Didalam wortel juga terkandung pectin
yang baik untuk menurunkan kolesterol darah. Serat yang tinggi juga
bermanfaat untuk mencegah terjadinya konstipasi.
C.
Kandungan dalam Tomat
Tomat dapat digolongkan sebagai
sumber vitamin C yang sangat baik (excellent) karena 100 gram tomat memenuhi 20
persen atau lebih dari kebutuhan vitamin C sehari. Vitamin C memelihara
kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka, mencegah penyakit
scurvy (skorbut), serta menghindarkan terjadinya perdarahan pembuluh darah
halus.
Selain
itu, tomat juga merupakan sumber vitamin A yang baik karena 100 gram tomat
dapat menyumbangkan sekitar 10-20 persen dari kebutuhan vitamin A sehari.
Vitamin A sangat diperlukan bagi kesehatan organ penglihatan, sistem kekebalan
tubuh, pertumbuhan, dan reproduksi. Vitamin A dan C pada tomat juga berkhasiat
sebagai antioksidan.
Sari
buah tomat mengandung vitamin dan mineral yang cukup lengkap. Dari 100 gram jus
tomat akan diperoleh kalsium 7 mg, fosfor 15 mg, zat besi 0,9 mg, natrium 230
mg, dan kalium 230 mg. Vitamin yang terdapat dalam 100 gram sari buah tomat
adalah vitamin A (1.050 IU), vitamin B1 (0,05 mg), vitamin B2 (0,03 mg), dan
vitamin C (16 mg).
Tomat
mengandung likopen yang tinggi. Likopen ini merupakan pigmen yang menyebabkan
tomat berwarna merah. Seperti halnya betakaroten, likopen termasuk ke dalam
golongan karotenoid. Telah banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat likopen
terhadap kesehatan.
Likopen
diketahui mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan dapat melindungi tubuh
terhadap berbagai macam penyakit, seperti kanker dan penyakit jantung. Tomat
yang dihancurkan atau dimasak merupakan sumber likopen yang lebih baik
dibandingkan dengan tomat mentahnya.
Para peneliti menduga, tomat yang dimasak atau dihancurkan dapat
mengeluarkan likopen lebih banyak sehingga mudah diserap tubuh.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Eskrim
torel adalah eskrim yang terbuat dari campuran antara tomat yang tergolong buah
dan wortel yang tergolong sayuran. Eskrim torel dapat dikonsumsi oleh penggemar
sayuran, sebagai kombinasi dari jenis makanan yang terbuat dari sayur,begitu
juga bagi orang yang tidak menyukai sayuran termasuk wortel, dapat dijadikan
pengganti sayur dalam makanan yang penting bagi kesehatan.
5.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar